Cara ini sesuai dengan anggapan bahwa kekuatan fungsi sebuah link terletak pada bunyi redaksi teks link-nya. Jika Anda pemilik blog yang membahas tentang bisnis online, mungkin Anda lebih suka jika link yang menuju ke blog Anda menggunakan redaksi teks link misalnya seperti ini : "Belajar bisnis online dengan mudah dan cepat". Dengan menggunakan redaksi teks link seperti itu, diharapkan jika ada orang yang menggunakan keyword "bisnis online" atau "belajar bisnis online" saat melakukan pencarian artikel di halaman situs search engine (google, yahoo, MSN, dan sebagainya), maka halaman blog Anda bisa muncul pada halaman hasil pencarian tersebut. Salah satunya karena terbantu dengan adanya redaksi teks link yang sesuai dengan keyword yang digunakan oleh pencari. Bukan hanya karena tema yang mewarnai sebagian besar posting pada blog Anda. Kata bonek setahu saya tidak ada dalam kosa kata asli bahasa daerah mana pun. Bonek merupakan istilah yang muncul sebagai slank atau istilah-istilah dalam gaya percakapan sehari-hari pada komunitas tertentu. Kalau tidak salah, istilah bonek muncul di kalangan etnis Jawa, terutama Jawa Timur. Menurut banyak orang, bonek merupakan gabungan dua kata. Yaitu bo yang diambil dari kata bondo (banda) yang berarti modal, dan nek yang diambil dari kata nekat dan berarti keberanian yang lebih bersifat untung-untungan. Jadi, bonek kurang lebih berarti bondo nekat atau melakukan sesuatu dengan bermodalkan keberanian saja. Selain definisi seperti tadi, di kalangan masyarakat ada juga yang mengakronimkan bonek sebagai kependekan dari bocah nekat yang berarti bocah atau anak yang pemberani. Secara pribadi, saya menganggap bonek sebagai sebuah perwujudan sifat dan sikap yang bagus. Bagi saya bonek melambangkan keberanian. Keberanian dalam mengambil sikap dan tindakan. Keberanian dalam menjalani kehidupan dengan segala macam resiko atau rintangannya. Keberanian yang akan selalu memompakan semangat. Jadi, secara garis besar, tindakan atau perbuatan hanya bisa terjadi jika ada keberanian. Sering kali kita menjadi saksi kesuksesan dari orang lain. Kita melihat dengan mata kepala sendiri saat si Fulan mulai merintis usaha bisnisnya dari nol. Hingga sekarang si Fulan sudah menjadi konglomerat yang memiliki banyak perusahaan dengan penghasilan melimpah. Kita menyaksikan proses perjalanan si Fulan membangun semua itu dengan sangat cermat. Dan sering kali juga orang-orang seperti si Fulan itu menginspirasi kita. Kita menjadi tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh si Fulan untuk bisa menjadi seorang konglomerat. Tapi sayang, jarang sekali kita bisa mengikuti keberhasilan yang sudah dimiliki si Fulan. Mengapa? Karena kita tidak pernah punya keberanian untuk melakukan apa yang dulu pernah Fulan lakukan. Dalam fikiran kita selalu ada anggapan seperti ini, saya bukan si Fulan, wajar jika saya tidak bisa melakukan seperti apa yang sudah dilakukan oleh si Fulan. Sebenarnya ini cerminan dari sifat penakut. Maka, sebaiknya kita menjadi seorang bonek dalam arti postif. Memiliki keberanian untuk menapaki jalan menuju keberhasilan. Jangan menjadi bonek yang sering terlibat dengan aksi tawuran massal itu. Itu namanya cari penyakit. Tapi setidaknya, bonek yang suka tawuran itu sudah memiliki keberanian. Mereka sudah punya modal kuat untuk menjadi orang sukses. Hanya saja keberanian mereka digunakan untuk hal-hal yang tidak menguntungkan.
7 tahun yang lalu